Ihh…jomblo! Kalem aja…

“Om, om, truk aja gandengan, masa’ om enggak…?” Masalah BESAR? KALEM AJA DENGAN TEH BOTOL KEMASAN. (Iklan teh botol kemasan mode on).

Apa benar bisa kalem dengan teh botol kemasan? Ya dijamin enggaklah! Iklan ini benar-benar semakin mengokohkan legalitas bahwa berpasangan meski tidak ada ikatan sah adalah suatu hal yang sah-sah saja dilakukan, ditambah lagi person yang dipakai adalah anak kecil, sehingga seolah-olah menjadi suatu pembenaran dan pembiasaan bagi anak-anak untuk mengenal hidup tanpa pasangan (tanpa memandang ikatannya sah atau tidak) adalah suatu aib.

Belum punya pendamping? Kalem aja bro and sist… Tunggu pendamping halal mu… jangan ceburkan diri ke aktivitas berpasangan tanpa ikatan yang jelas-jelas disebutkan dalam pedoman hidup kita untuk TIDAK DIDEKATI. Al Qur’an surah Al Isra:32. Wa laa taqrobuzzinaa… dan janganlah kamu mendekati zina. Mendekati zina dilarang…apalagi melakukan..

So…kalem aja…yakinlah penantian sabar adalah pahalamu. Yakinlah karena Allah telah menyebutkan semua makhluk pasti punya pasangan..laki-laki baik untuk perempuan baik dan sebaliknya. Klo ini yang jadi pegangan, dijamin 100% bakal KALEM! Kagak tahan? Berpuasalah!

Dalam hadits Riwayat Bukhari disebutkan:
1772. Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan dari Abu Hamzah dari Al A’masy dari Ibrahim  dari ‘Alqamah berkata; Ketika aku sedang berjalan bersama ‘Abdullah radliallahu ‘anhu, dia  berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang ketika itu Beliau  bersabda: “Barangsiapa yang sudah mampu (menafkahi keluarga), hendaklah dia kawin  (menikah) karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga  kemaluan. Barangsiapa yang tidak sanggup (menikah) maka hendaklah dia berpuasa karena  puasa itu akan menjadi benteng baginya”. 

Oke…Kalem aja….

Ini edisi revisi nih, ternyata ada yang cari jawaban di internet ya…harus jawab apa pertanyaan skenario si anak kecil itu… jawab gini aja… “adek manis…truk khan benda…dia tidak terikat sama aturan Allah swt… sementara kakak adalah manusia… Allah khan bilang jangan dekati zina di al qur’an, artinya jangan pacaran… karena Al Quran itu buku manual manusia supaya selamat dunia akherat, jadi kakak ga akan menggandeng pendamping sebelum halal.. okay… paham adik manis? Kita harus taat sama aturan Allah, Pencipta kita.”

Padamnya Pesona Jomblo Mulia

Jomblo mulia. Ketika membaca istilah ini, yang terpikir dalam benak adalah seorang perempuan atau laki-laki belum menikah yang menghindarkan dirinya dari aktivitas membangun hubungan tanpa ikatan alias pacaran.

Jomblo mulia tidak pacaran bukan karena tidak laku atau tidak ada yang mau. Justru karena pesonanya yang begitu berharga dan sangat mahal membuat sang perindu berupaya memantaskan diri agar bisa bersanding dengannya. Membuat sang perindu senantiasa mendoakannya namun selalu menunduk jika berhadapan dengannya. Jomblo yang tidak pacaran semata-mata karena takut pada Allah swt. Takut murka-Nya karena pacaran itu dilarang oleh-Nya.

Nah…bagi anda akhwat yang tetap istiqomah TIDAK pacaran karena Allah swt, anda takut pada murka dan azab-Nya. Two thumbs up! Selamat saya ucapkan. Pertahankan titelmu wahai jomblo mulia. Berarti anda adalah sosok yang benar-benar takut kepada Allah swt  dan memiliki keyakinan yang tertancap kokoh dalam dada bahwa janji Allah itu benar… Janji Allah bahwa “wanita baik-baik untuk laki-laki baik-baik dan laki-laki baik-baik untuk wanita baik-baik”.

Bagi yang sudah mengakhiri hubungan tanpa ikatannya karena takut pada Allah dan memilih ikatan halal nan berkah, subhanallah…semoga jadi keluarga sakinah, mawaddah wa rohmah… yuk perbanyak istighfar agar dosa-dosa kita sebelumnya diampuni oleh Allah swt.

Hal yang sangat disayangkan ketika pesonamu meredup wahai jomblo mulia. Meredup dan akhirnya padam. Padam oleh sikap yang kau pilih sendiri. Entah kenapa jalan itu yang kau pilih. Takut kehabisan stokkah? Takut dicap tidak lakukah? Tak tahan dengan godaan dan 1001 gombalankah? Jawablah…ku ingin tahu, kau kemanakan ilmu yang selama ini kau teguk dan kau alirkan ke bejana-bejana ilmu adik-adik binaanmu bahwa pacaran itu haram. Apakah ilmu ini kau samakan dengan ilmu sinus, cosinus dan tangensial matematika yang tidak akan terpakai lagi setelah kau meraih gelar doktermu? Saudariku…”pacaran itu haram” bukan sekedar ilmu yang bisa lenyap sesuai kondisi. Ia adalah aturan hidup dan akan berlaku sepanjang masa sampai akhir zaman.

Pesonamu yang dulu sangat menyilaukan dan menjadi kebanggaan buatku dan adik-adik binaanmu telah kau padamkan. Bahkan jalan yang kau pilih kini menjadi ikutan bagi adik-adikmu karena kau adalah figur panutan mereka. Masya Allah… sedih! Ku akui, aku bukanlah orang mulia yang bebas suci dari noda. Tapi aku ingin tetap mulia karena jalan jomblo hingga Allah berkehendak mengangkatnya dan menggenapkan setengah agamaku. Sangat berharap demikian juga dengan kalian wahai saudariku. Nyalakanlah kembali pesona jomblo muliamu. Atau akhiri dengan menggenapkan setengah dienmu. Jika dia sungguh-sungguh mencintai dan menyayangimu, dia tidak mungkin tega menambah berat timbangan amal burukmu.

Nasihat ini bukan hanya untukmu, tapi juga untukku. Pengingat agar tetap tsiqoh sampai waktu itu tiba. Tulisan ini untukmu wahai saudariku, yang meredupkan pesona jomblonya, karena aku menyayangimu. Ketika saudarimu mendekatimu dan menasihatimu, itu adalah tanda sayangnya kepadamu. Itulah sahabat sejatimu. Orang yang membela dan mendukung aktivitas pemadaman pesona jomblo muliamu, berarti telah menjerumuskanmu kepada petaka akhirat. Ku yakin kau pun tahu itu.

Dari saudarimu yang masih berharap kau nyalakan kembali pesona jomblo muliamu.
dr. Kasma.